MP VOL XLV COMMUNITY IABIE
Penulis : ApriliaHariani
Foto :
Dok. Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE)
KontribusiTeknologiuntukNegeri
Ikatan Alumni Program
Habibie (IABIE) berkonsensus ciptakan berbagai teknologi untuk kemajuan tanah
air tercinta.
Belum lama ini publik diramaikan dengan aksi gotong royong menyumbang untuk
pembuatan pesawat terbang jenis R80, melalui platform Kitabisa.com.
Pesawat
itu rencananya akan diproduksi di perusahaan pesawat terbang milik Presiden ketiga
RI Bacharuddin Jusuf Habibie, Regio Aviasi Industri (RAI).
Sebagai salah satu penggerak, IABIE juga bergerilya dengan para Kedutaan Besar
berbagai negara, dan pemerintah untuk mendukung aksi itu.
IABIE sendiri merupakan organisasi profesi alumni Program Beasiswa BJ Habibie
selama periode 1982 hingga 1996. Seperti diketahui, program beasiswa yang digagas
oleh Presiden ke-3 RI BJ Habibie, yang pada saat itu masih menjabat sebagai Menteri Riset
itu dimaksudkan untuk memperkuat lembaga-lembaga di bawah Kementerian Riset dan
Teknologi (Kemenristek) dan Badan Pengelolaan Industri Strategis (BPIS). Kala
itu, sebanyak seribu lima ratus pelajar diberangkatkan ke Eropa dan Jepang untuk
mengenyam pendidikan tinggi di bidang teknologi.
Ketua IABIE Bimo Sasongko meyakinkan
kepada bangsa sendiri dan dunia, bahwa Sumber Daya Manusia Indonesia
sesungguhnya mampu merakit pesawat. Sebab 32 tahun lalu saja bangsa kita mampu membuat
pesawat. Sebut saja pesawat CN-235.
“IABIE digarda terdepan membangun kepercayaan
bahwa kita mampu membuat pesawat ataupun teknologi canggih lainnya. R-80 hanya sebuah
icon saja, terpenting gerakan kebangkitan
teknologi,” ujarnya Alumnus North
Carolina State University jurusan Aerospace Engineering ini.
Ciptakan Teknologi
Sejak diresmikan Bacharuddin
Jusuf Habibie pada 2013 lalu,
IABIE telah bekerja mewadahi alumni dalam menciptakan berbagai teknologi. Bak balas
jasa, karya itu kemudian dikontribusikan kepada Menteri Ristek Dikti, Mendikbud, Kementerian Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta lembaga pemerintah lainnya.
“IABIE akan berkontribusi dalam bentuk pemikiran strategis dan konsepsi pembangunan, atau bias
disebut lembaga pemikir,” jelas pendiri Pendiri Euro Management
Indonesia ini.
Salah satu anggota IAIBIE Oscar Riyadi, misalnya, telah menciptakan teknologi
perangkat lunak bernama Notula. Teknologi yang sudah dikembangkan di instansi hukum,
kementerian, ataupun media massa ini akan mempermudah notulen dalam sebuah rapat.
Teknisnya, suara yang masuk melalui microphone
direkam di dalam laptop atau komputer, kemudian suara tersebut diproses oleh
server notulan transkriptor menjadi tulisan. Oscar meyakini aplikasi ini memiliki
akurasi hingga 80 persen.
“Selain itu, siapa yang berbicara juga bisa dikenali. Jadi saat ada suara
orang yang masuk, akan muncul notifikasi registrasi siapa saja yang berbicara,”
jelasnya.
Lalu ada juga anggota bernama Warsito Taruno. Ia menciptakan teknologi di
bidang kesehatan berupa rompi dan helm anti kanker.
Dalam inovasinya, Doktor lulusan Shizouka University itu mengembangkan
Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) dan Electrical Capacitance
Cancer Theraphy (ECCT). Kedua teknologi berperan membantu memindai dan menyembuhkan
kanker. Pada tahun lalu, inovasi ini didukung oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan PendidikanTinggi.
Selain itu, kontribusi juga ditunjukkan
dengan menggelar sejumlah seminar pemikiran bertajuk teknologi. Misalnya seminar
bertajuk teknologi kemaritiman, yang hasil berbuah rekomendasi perlunya berbagai
macam radar untuk mendukung kemajuan kemaritiman nusantara.
Untuk menjaga wilayah coastal, butuh
coastal radar. Kemudian kebutuhan cuaca, dibutuhkan radar
cuaca untuk memprediksi berapa besar ombak, kecepatan arus dan arah angin.
Kembali menurut Bimo, salah satu mendorong kemajuan itu, IABIE merekomondasi
instansi terkait untuk mendorong para lahirnya para insinyur.
“IABIE digarda terdepan membangun kepercayaan bahwa kita mampu
membuat pesawatat ataupun teknologi canggih lainnya. R-80 hanya sebuah icon saja, terpenting gerakan
kebangkitan teknologi,”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar