Senin, 18 Desember 2017

Dedikasikan Teknologi untuk Negeri

MP VOL XLV COMMUNITY IABIE
Penulis                 : ApriliaHariani
Foto                       : Dok. Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE)

KontribusiTeknologiuntukNegeri

Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE) berkonsensus ciptakan berbagai teknologi untuk kemajuan tanah air tercinta.

Belum lama ini publik diramaikan dengan aksi gotong royong menyumbang untuk pembuatan pesawat terbang jenis R80,  melalui platform Kitabisa.com. Pesawat itu rencananya akan diproduksi di perusahaan pesawat terbang milik Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie, Regio Aviasi Industri (RAI).

Sebagai salah satu penggerak, IABIE juga bergerilya dengan para Kedutaan Besar berbagai negara, dan pemerintah untuk mendukung aksi itu.

IABIE sendiri merupakan organisasi profesi alumni Program Beasiswa BJ Habibie selama periode 1982 hingga 1996. Seperti diketahui, program beasiswa yang digagas oleh Presiden ke-3 RI BJ Habibie, yang  pada saat itu masih menjabat sebagai Menteri Riset itu dimaksudkan untuk memperkuat lembaga-lembaga di bawah Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dan Badan Pengelolaan Industri Strategis (BPIS). Kala itu, sebanyak seribu lima ratus pelajar diberangkatkan ke Eropa dan Jepang untuk mengenyam pendidikan tinggi di bidang teknologi.

Ketua  IABIE Bimo Sasongko meyakinkan kepada bangsa sendiri dan dunia, bahwa Sumber Daya Manusia Indonesia sesungguhnya mampu merakit pesawat.  Sebab 32 tahun lalu saja bangsa kita mampu membuat pesawat. Sebut saja pesawat CN-235. 

“IABIE  digarda terdepan membangun kepercayaan bahwa kita mampu membuat pesawat ataupun teknologi canggih lainnya. R-80 hanya sebuah icon saja, terpenting gerakan kebangkitan teknologi,” ujarnya Alumnus North Carolina State University jurusan Aerospace Engineering ini.

Ciptakan Teknologi

Sejak diresmikan Bacharuddin Jusuf Habibie pada 2013 lalu, IABIE telah bekerja mewadahi alumni dalam menciptakan berbagai teknologi. Bak balas jasa, karya itu kemudian dikontribusikan kepada Menteri Ristek Dikti,  Mendikbud, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta lembaga pemerintah lainnya.

“IABIE akan berkontribusi dalam bentuk pemikiran  strategis dan konsepsi pembangunan, atau bias disebut lembaga pemikir,” jelas pendiri Pendiri Euro Management Indonesia ini.

Salah satu anggota IAIBIE Oscar Riyadi, misalnya, telah menciptakan teknologi perangkat lunak bernama Notula. Teknologi yang sudah dikembangkan di instansi hukum, kementerian, ataupun media massa ini akan mempermudah notulen dalam sebuah rapat.

Teknisnya, suara yang masuk melalui microphone direkam di dalam laptop atau komputer, kemudian suara tersebut diproses oleh server notulan transkriptor menjadi tulisan. Oscar meyakini aplikasi ini memiliki akurasi hingga 80 persen.

“Selain itu, siapa yang berbicara juga bisa dikenali. Jadi saat ada suara orang yang masuk, akan muncul notifikasi registrasi siapa saja yang berbicara,” jelasnya.

Lalu ada juga anggota bernama Warsito Taruno. Ia menciptakan teknologi di bidang kesehatan berupa rompi dan helm anti kanker.

Dalam inovasinya, Doktor lulusan Shizouka University itu mengembangkan Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) dan Electrical Capacitance Cancer Theraphy (ECCT). Kedua teknologi berperan membantu memindai dan menyembuhkan kanker. Pada tahun lalu, inovasi ini didukung oleh Kementerian Riset,  Teknologi, dan PendidikanTinggi.

Selain itu,  kontribusi juga ditunjukkan dengan menggelar sejumlah seminar pemikiran bertajuk teknologi. Misalnya seminar bertajuk teknologi kemaritiman, yang hasil berbuah rekomendasi perlunya berbagai macam radar untuk mendukung kemajuan kemaritiman nusantara.
Untuk menjaga wilayah coastal, butuh coastal radar.  Kemudian kebutuhan cuaca, dibutuhkan radar cuaca untuk memprediksi berapa besar ombak, kecepatan arus dan arah angin. 
Kembali menurut Bimo, salah satu mendorong kemajuan itu, IABIE merekomondasi instansi terkait untuk mendorong para lahirnya para insinyur.

“IABIE digarda terdepan membangun kepercayaan bahwa kita mampu membuat pesawatat ataupun teknologi canggih lainnya.  R-80 hanya sebuah icon saja, terpenting gerakan kebangkitan teknologi,”






Tidak ada komentar:

Posting Komentar